Back to Top

Hi, Guest!

  LOKASI :  Kota Surabaya

Bergabung Selama :

BAGIKAN :   

Bagikan :
  • Air ZAM ZAM ASLI KEMASAN 5LT

Air ZAM ZAM ASLI KEMASAN 5LT

Update Terakhir
:
01 / 12 / 2019
Min. Pembelian
:
1 Galon
Dilihat Sebanyak
:
38 kali
Harga Mulai
Rp. 400.000
Sampai dengan
Rp. 450.000
Bagikan
:

Perhatian !

Perusahaan ini terdaftar sebagai Free Member. Hindari melakukan pembayaran sebelum bertemu penjual atau melihat barang secara langsung. COD (Cash On Delivery) atau bertemu langsung dengan penjual merupakan metode transaksi aman yang kami sarankan.

Detail Air ZAM ZAM ASLI KEMASAN 5LT

Jual air zam zam kemasan  5 liter. Jual air zam zam murni 5 liter Jual air zam zam asli makkah 5liter Jual air zam zam galon 5liter Ready stok zam zam 5liter MInat telp 081232944478 Air Zam-Zam bukanlah air yang asing bagi kaum Muslimin. Air ini mempunyai keutamaan yang sangat banyak. Rasulullah telah menjelaskan kegunaan air tersebut. Beliau bersabda, " Sebaik-baik air yang ada di muka bumi adalah Zam-Zam. Di dalamnya terdapat makanan yang mengenyangkan dan penawar penyakit." [ 1] Apa rahasia dibalik air yang banyak memiliki khasiat dan penuh barakah ini? MAKNA ZAM-ZAM Kata Zam-Zam dalam bahasa Arab berarti, yang banyak atau melimpah [ 2] . Adapun air Zam-Zam yang dimaksud oleh syari' at, yaitu air yang berasal dari sumur Zam-Zam. Letaknya dengan Ka' bah, berjarak sekitar 38 hasta. Dinamakan Zam-Zam, sesuai dengan artinya, karena memang air dari sumur tersebut sangat banyak dan berlimpah. Tidak habis walau sudah diambil dan dibawa setiap harinya ke seluruh penjuru dunia oleh kaum Muslimin. Dinamakan dengan Zam-Zam, bisa juga diambil dari perbuatan Hajar. Ketika air Zam-Zam terpancar, ia segera mengumpulkan dan membendungnya. Atau diambil dari galian Malaikat Jibril dan perkataannya, ketika ia berkata kepada Hajar. Disebutkan juga, bahwa nama Zam-Zam adalah ' alam, atau nama asal yang berdiri sendiri, bukan berasal dari kalimat atau kata lain. Atau juga diambil dari suara air Zam-Zam tersebut, karena zamzamatul ma` adalah, suara air itu sendiri.[ 3] Nama lain Zam-Zam, sebagaimana telah diketahui, antara lain ia disebut barrah ( kebaikan) , madhmunah ( yang berharga) , taktumu ( yang tersembunyi) , hazmah Jibril ( galian Jibril) , syifa` suqim ( obat penyakit) , tha' amu tu' im ( makanan) , syarabul abrar ( minuman orang-orang baik) , thayyibah ( yang baik) [ 4] . SEJARAH MUNCULNYA ZAM-ZAM Disebutkan oleh Imam al Bukhari dalam Shahih-nya, dari hadits Ibnu ' Abbas. Suatu saat, ketika berada di Mekkah, Nabi Ibrahim menempatkan istrinya Hajar dan anaknya Ismail di sekitar Ka` bah, di suatu pohon besar yang berada di atas sumur Zam-Zam. Waktu itu, tidak ada seorangpun di Mekkah, melainkan mereka bertiga. Setelah Nabi Ibrahim Alaihissalam meletakkan kantong berisi kurma dan air, iapun beranjak pergi. Namun Hajar mengikutinya seraya mengatakan, ? Wahai Ibrahim, kemanakah engkau akan pergi dengan meninggalkan kami sendiri di tempat yang tiada manusia lain, atau yang lainnya? " Pertanyaan itu ia ulangi terus, tetapi Nabi Ibrahim tidak menengok kepadanya. Sampai akhirnya Hajar berseru kepadanya, ? Apakah Allah yang menyuruhmu melakukan hal ini? ? ? Ya, ? jawab Nabi Ibrahim. " Kalau begitu, Allah tidak akan menyengsarakan kami, ? seru Hajar. Kemudian kembalilah Hajar ke tempatnya, dan Nabi Ibrahim terus melanjutkan perjalanannya. Sesampainya di Tsaniyah -jalan bebukitan, arah jalan ke Kada` . Rasulullah ketika memasuki Mekkah juga melewati jalan tersebut- dan keluarganya tidak dapat melihatnya lagi, Nabi Ibrahim q menghadap ke arah Baitullah, lalu mengangkat kedua tangannya seraya berdoa : " Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau ( Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, ( yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka, dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur" [ Ibrahim/ 14 : 37] Ibunda Ismail menyusui anaknya dan meminum dari kantong air tersebut. Hingga akhirnya air itupun habis, dan anaknya kehausan. Dia melihat anaknya dengan penuh cemas, karena terus menangis. Dia pun pergi untuk mencari sumber air, karena tidak tega melihat anaknya kehausan. Pergilah dia menuju bukit terdekat, yaitu bukit Shafa, dan berdiri di atasnya. Pandangannya diarahkan ke lembah di sekelilingnya, barangkali ada orang disana. Akan tetapi, ternyata tidak ada. Dia pun turun melewati lembah sampai ke bukit Marwa. Berdiri di atasnya dan memandang barangkali ada manusia di sana? Tetapi, ternyata tidak juga. Dia lakukan demikian itu hingga tujuh kali. Ketika berada di atas bukit Marwa, dia mendengar ada suara, dia berkata kepada dirinya sendiri, " Diam! " Setelah diperhatikannya ternyata memang benar dia mendengar suara, kemudian dia pun berkata, " Aku telah mendengar, apakah di sana ada pertolongan? " Tiba-tiba dia melihat Malaikat Jibril, yang mengais tanah dengan kakinya ( atau dengan sayapnya, sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang lain) , kemudian memukulkan kakinya di atasnya. Maka keluarlah darinya pancaran air. Hajar pun bergegas mengambil dan menampungnya. Diciduknya air itu dengan tangannya dan memasukkannya ke dalam tempat air. Setelah diciduk, air tersebut justru semakin memancar. Dia pun minum air tersebut dan juga memberikan kepada putranya, Ismail. Lalu Malaikat Jibril berkata kepadanya, " Jangan takut terlantar. Sesungguhnya, di sinilah Baitullah yang akan dibangun oleh anak ini ( Ismail) bersama ayahnya. Dan sesungguhnya, Allah tidak akan menelantarkan hambanya." Beberapa waktu kemudian, datanglah orang-orang dari kabilah Jurhum turun di lembah Makkah. Mereka turun karena melihat burung -burung yang berputar-putar. Mereka berkata, " Burung ini berputar-putar di sekitar air. Kami yakin di lembah ini ada air, " lalu mereka mengirim utusan, dan ternyata benar mereka mendapatkan air. Utusan itupun kembali dan memberitahukan kepada orang-orang yang mengutusnya tentang adanya air. Merekapun kemudian mendatanginya, dan meminta izin dari Ummu Ismail, bahwa mereka akan mampir ke sana. Ummu Ismailpun mempersilahkan dengan syarat, bahwa mereka tidak berhak memiliki ( sumber) air tersebut, dan kabilah Jurhum inipun setuju [ 6] . PENEMUAN KEMBALI AIR ZAM-ZAM Ketika Abdul Muthalib sedang tidur di Hijr Ismail, dia mendengar suara yang menyuruhnya menggali tanah. " Galilah thayyibah ( yang baik) ! " " Yang baik yang mana? " tanyanya. Esoknya, ketika tidur di tempat yang sama, dia mendengar lagi suara yang sama, menyuruhnya menggali barrah ( yang baik) ? " Dia bertanya, " Benda yang baik yang mana? " Lalu dia pergi. Keesokan harinya, ketika tidur di tempat yang sama di Hijr Ismail, dia mendengar lagi suara yang sama, menyuruhnya menggali madhmunah ( sesuatu yang berharga) . Dia bertanya, " Benda yang baik yang mana? " Akhirnya pada hari yang keempat dikatakan kepadanya : " Galilah Zam-Zam! " Dia bertanya, " Apa itu Zam-Zam? " Dia mendapat jawaban : " Air yang tidak kering dan tidak meluap, yang dengannya engkau memberi minum para haji. Dia terletak di antara tahi binatang dan darah. Berada di patukan gagak yang hitam, berada di sarang semut" . Sesaat Abdul Muthalib bingung dengan tempatnya tersebut, sampai akhirnya ada kejelasan dengan melihat kejadian yang diisyaratkan kepadanya. Kemudian iapun bergegas menggalinya. Orang-orang Quraisy bertanya kepadanya, " Apa yang engkau kerjakan, hai Abdul Muthalib? Dia menjawab, " Aku diperintahkan menggali Zam-Zam, " sampai akhirnya ia beserta anaknya, Harits mendapatkan apa yang diisyaratkan dalam mimpinya, menggali kembali sumur Zam-Zam yang telah lama dikubur dengan sengaja oleh suku Jurhum, tatkala mereka terusir dari kota Mekkah.[ 6] KEUTAMAAN DAN KHASIAT AIR ZAM-ZAM Dari penjelasan Rasulullah dan para ulama dapat diketahui, bahwa air Zam-Zam memiliki barakah dan keutamaan. Di antara dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan air Zam-Zam dapat disebutkan sebagai berikut. 9NFR , N' ( P1M HN' ( RFP 9N( QN' 3M BN' DN 1N3OHRDO ' DDGP -5NDQNI ' DDGO 9NDNJRGP HN3NDQNEN-: EN' ! O 2NER2NEN DEP' N 4O1P( N DNGO ( # .1, G # -E/ H' ( F E' , G) " Dari Jabir dan Ibnu ' Abbas, Rasulullah Shallallahu ' alaihi wa sallam bersabda, " Air Zam-Zam, tergantung niat orang yang meminumnya." [ 7] Ibnu Taimiyyah berkata, ? Seseorang disunnahkan untuk meminum air Zam-Zam sampai benar-benar kenyang, dan berdoa ketika meminumnya dengan doa-doa yang dikehendakinya. Tidak disunnahkan mandi dengannya ( menggunakan air Zam-Zam) ." [ 8] HN9NFP ' ( RFP 9N( QN' 3M 1N6PJN ' DDGO 9NFRGOEN' B' NDN BN' DN 1N3OHRDO ' DDG P5NDIQN ' DDGO 9NDNJRGP HN3NDQNEN EN' ! O 2NER2NEN DEP' N 4O1P( N DNGO % PFR 4N1P( R* NGO * N3R* N4RAPJ 4NA' NCN ' DDG OHN% PFR 4N1P( R* NGO DP4N( R9PCN # N4R( N9NCN ' DDG OHN% PFR 4N1P( R* NGO DPBN7R9P 8NER& PCN BN7N9NGO ' DDGO HNGPJN GN2REN) O , P( R1N' & PJDN 9NDNJRGP ' D3QND' NEO HN3OBRJN' ' DDGP % 3REN' 9PJRDN 9NDNJRGP ' D3QND' NEO 1H' G ' D/ ' 1B7FJ H' D-' CE HB' D 5-J- ' D% 3F' / " Dari Ibnu ' Abbas Radhiyallahu ' anh, Rasulullah Shallallahu ' alaihi wa sallam bersabda : " Air Zam-Zam sesuai dengan niat ketika meminumnya. Bila engkau meminumnya untuk obat, semoga Allah menyembuhkanmu. Bila engkau meminumnya untuk menghilangkan dahaga, semoga Allah menghilangkannya. Air Zam-Zam adalah galian Jibril, dan curahan minum dari Allah kepada Ismail." [ 9] HN9NFR # N( PJR ' D7QOANJRDP 9NFP ' ( RFP 9N( QN' 3M 1N6PJN ' DDGO 9NFRGOEN' BN' DN 3NEP9R* OGO JNBOHRDO COFQN' FO3NEQPJRGN' 4N( QN' 9N) K JN9RFPJR 2NER2NEN HNCOFQN' FN, P/ OGN' FP9REN ' DR9NHRFO 9NDNI ' DR9PJN' DP ( 1H' G ' D7( 1' FJ AJ ' DC( J1) " Dari Abi Thufail, dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ' anhu, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah bersabda, ? Kami menyebut air Zam-Zam dengan syuba' ah ( yang mengenyangkan) . Dan kami juga mendapatkan, air Zam-Zam adalah sebaik-baik pertolongan ( kebutuhan atas kemiskinanan) " . [ HR Tabrani] [ 10] % PFQN 1N3OHDN ' DDGP 5NDQNI ' DDG O9NDNJRGP HN3NDQNEN / N9N' ( P3P, PDQM EPFR EN' ! P 2NER2NEN AN4N1P( N EPFRGO HN* NHN6QN# N) 1H' G # -E/ ) " Dari Usamah, bahwasanya Rasulullah meminta untuk didatangkan segantang air Zam-Zam, kemudian beliau meminumnya dan berwudhu dengannya" [ HR Ahmad] [ 11] CN' FN JN-REPDO EN' ! N 2NER2NEN ( APJR ' D# N/ N' HPJR HN' DRBP1N( P HNCN' FN JN5O( QO 9NDIN ' DREN1R6NI HNJN3RBPJGPER ) ] . ( -/ J+ 5-J-) " Disebutkan dalam Silsilah Shahihah, adalah Rasululllah membawa air Zam-Zam di dalam kantong-kantong air ( yang terbuat dari kulit) . Beliau menuangkan dan membasuhkannya kepada orang yang sedang sakit" . % PFQN , P( R1PJRDN 9NDNJRGP ' D3QND' NEO -PJRFN 1NCN6N 2NER2NEN ( P9NBP( PGP , N9NDN* R # OEQO % P3REN' 9PJDN * N, REN9O ' DR( N7R-N' ! N ANBN' DN ' DFQN( PJQO 5NDQNI ' DDG O9NDNJRGP HN3NDQNEN : 1N-PEN ' DDGO GN' , P1' K HN# OEQN % P3REN' 9PJRDN DNHR * N1NCN* RGN' C' NFN* R 9NJRFK' EN9PJRFK' . ( 5-J- ) Tatkala Jibril memukul Zam-Zam dengan tumit kakinya, Ummi Ismail segera mengumpulkan luapan air. Nabi berkata, " Semoga Allah merahmati Hajar dan Ummu Ismail. Andai ia membiarkannya, maka akan menjadi mata air yang menggenangi ( seluruh permukaan tanah) ." [ 12] HN9NFP ' ( RFP 9N( QN' 3M 1N6PJN ' DDGO 9NFRGOEN' B' NDN BN' DN 1N3OHRDO ' DDG - 5NDQNI ' DDG O9NDNJRGP HN3NDQNEN -: " .NJR1O EN' ! M 9NDNI HN, RGP ' DR# N1R6P EN' ! O 2NER2NEN APJRGP 7N9N' EO ' D7QN9REP HN4PAN' ! O ' D3QNBREP" " Dari Ibnu ' Abbas, Rasulullah Shallallahu ' alaihi wa sallam bersabda, " Sebaik-baik air yang terdapat di muka bumi adalah Zam-Zam. Di dalamnya terdapat makanan yang mengenyangkan dan penawar penyakit." [ 13] Abu Dzar al Ghifari berkata, " Selama 30 hari, aku tidak mempunyai makanan kecuali air Zam-Zam. Aku menjadi gemuk dan lemak perutku menjadi sirna. Aku tidak mendapatkan dalam hatiku kelemahan lapar." [ 14] : COFR* O # O, N' DP3O ' ( RFN 9N( QN' 3M ( PENCQN) N AN# N.N0N* RFPJR ' D-REOIN ANBN' DN # N( R1P/ RGN' 9NFRCN ( PEN' ! P 2NER2NEN A% NPFQN 1N3OHRDN ' DDGP 5NDQNI ' DDG O9NDNJRGP HN3NDQNEN BN' DN ( ' DR-OENI EPFR AJN-R P, NGNFQNEN AN# N( R1P/ OHGN' ( P' DREN' ! P # NHR B' NDN ( PEN' ! P 2NER2NEN ) . " Dari Hammam, dari Abi Jamrah ad-Duba` i, ia berkata : " Aku duduk bersama Ibnu ' Abbas di Mekkah, tatkala demam menyerangku. Ibnu ' Abbas mengatakan, dinginkanlah dengan air Zam-Zam, karena Rasulullah mengatakan, sesungguhnya demam adalah dari panas Neraka Jahannam, maka dinginkanlah dengan air atau air Zam-Zam" [ 15] 9NFR 9N' & P4N) N 1N6PJN ' DDGO 9NFRGN' : # NFQNGN' CN' FN* R * N-REPDO EPFR EN' ! P 2NER2NEN HN* O.R( P1O # NFQN 1N3OHRDN ' DDGP 5NDQNI ' DDG O9NDNJRGP HN3NDQNEN C' NFN JN-REPDOGO Dari ' Aisyah, ia membawa air Zam-Zam. Ia mengkabarkan, sesungguhnya dahulu Rasulullah membawanya ( sebagai bekal-Pen.) .[ 16] Ibnul Qayyim berkata, " Aku dan selain diriku telah megalami perkara yang ajaib tatkala berobat dengan air Zam-Zam. Dengan izin Allah, aku telah sembuh dari beberapa penyakit yang menimpaku. Aku juga menyaksikan seseorang yang telah menjadikan air Zam-Zam sebagai makanan selama beberapa hari, sekitar setengah bulan atau lebih. Ia tidak mendapatkan rasa lapar, ia melaksanakan thawaf sebagaimana manusia yang lain. Ia telah memberitahukan kepadaku bahwa, ia terkadang seperti itu selama empat puluh hari. Ia juga mempunyai kekuatan untuk berjima' , berpuasa dan melaksanakan thawaf " .[ 17] Beliau rahimahullah berkata, " Ketika berada di Mekkah, aku mengalami sakit dan tidak ada tabib dan obat ( yang dapat menyembuhkannya) . Akupun mengobatinya dengan meminum air Zam-Zam dan membacakan atasnya berulangkali ( dengan al Fatihah) , kemudian aku meminumnya. Aku mendapatkan kesembuhan yang sempurna. Akupun menjadikannya untuk bersandar ketika mengalami rasa sakit, aku benar-benar banyak mengambil manfaat darinya." [ 18] Demikian penjelasan singkat tentang air Zam-Zam. Rasulullah Shallallahu ' alaihi wa sallam telah memberitahukan kepada kita dan membenarkan khasiat dan keutamaan air yang tak pernah kering tersebut, meskipun setiap hari diambil oleh banyak manusia. Dengan mengetahui secara sepintas air Zam-Zam ini, maka hendaknya dapat meningkatkan dan memperkuat sandaran dan ketergantungan kita kepada Allah. Dia-lah yang Maha Penguasa mengatur segala yang Ia kehendaki. Wallahu a' lam. Dari Ibnu Abbas RA, bahwasannya Nabi Muhammad SAW, bersabda tentang air zam zam yang artinya sebagai berikut ? Sebaik-baiknya air dipermukaan bumi ialah air zam zam, padanya terdapat makanan yang menyegarkan dan padanya terdapat penawar bagi penyakit? . Kehadiran air zam zam tidak terlepas dari keajaiban yang dipertontonkan oleh Allah SWT, sebagai mukjizat kepada umat manusia melalui Nabi Ismail dan Ibunya Siti Hajjar, dan banyak sekali keistimewaannya, bahwa Allah memang bermaksud menyediakan sumber air ditengah-tengah gunung batu dan padang pasir yang gersang, hal ini sebagai konsekwensi atas perintahnya kepada Nabi Ibrahim AS, guna mengundang sebanyak-banyaknya umat manusia ke Baitullah. Kesitimewaan : Meminum Air zam zam menjadi satu amalan ibadah, dengan niat mengikuti anjuran Rasulullah. Diriwayatkan oleh Abdullah ibnu Abbas, Aku pernah menyiapkan air zam zam untuk Rasulullah, kemudian beliau meminumnya sambil berdiri. Makruh hukumnya apabila dipergunakan untuk mencucu najis, atau dipakai untuk membersihkan hadast besar. Disunahkan membawa air zamzam pulang ke negerinya bagi jamaah ? penunai rukun Islam ke lima) yang memang berasal dari luar Negara Arab, dan Rasullulullah adalah orang pertama yang membawanya keluar kota Mekkah, yaitu ke Madinah. Mata Airnya tidak pernah kering, meskipun berjuta-juta umat manusia meminumnya setiap hari terutama pada musim ibadah ? H? , bahkan sekarang dengan peralatan canggih, orang yang di Masjid Nabawi ( Madinah) yg berjarak 450 Km dari Mekah meminum air zam zam setiap saat. Pada waktu Rasululullah akan melakukan Sa? I, beliau meminum air zam zam sampai kenyang, kemudian menyiram kepalaNya dengan air zam zam. Banyak orang mengguyur dan membasahi kain ( baju) ihram, kemudian direntang tanpa diperas agar kering sendiri, dan akan dipakai sebagai ? Kafan? ( pembungkus mayat) kalau meninggal nanti. Keutamaan : Air Surga ( maa? ul-Jannah) , artinya air yang penuh berkah dan manfaat, seperti air surga. Nikmat Allah, salah satunya nikmat Allah bagi para Jamaah haji yang langsung dapat merasakan nikmatnya air ditengah-tengah padang pasir. Pencuci Kalbu, Air Pencuci Kalbu Nabi Muhammad SAW, ketika Malaikat Jibril membasuh hati Muhammad dengan air zam zam. Penuh Berkah, Karena Rasulullah SAW sering meminumnya dan tangannya yang penuh berkah dicelupkannya ke sumur zam zam. Mengenyangkan, Air yang mengenyangkan dan menghilangkan dahaga. Obat penyakit, Air penyembuh penyakit, baik penyakit jiea, batin atau jasmani dan Rasulullah menyebutnya ? mengobati penyakit? dan banyak kisah dan riwayat, sebagai bukti kebenaran hadist diatas. Abadi, Tidak akan kering hingga hari Kiamat, karena ia menjadi bukti keagungan dan kebenaran Allah. Kajian Ilmiah : Selama ini kita mengenal sumur Zamzam dari buku-buku agama. Namun sebenarnya ada sisi ilmiah saintifiknya juga looh. Cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang air adalah hydrogeologi. Khasiat air Zam-zam tentunya bukan disini yang mesti menjelaskan, tapi kalau dongengan geologi sumur Zam-zam mungkin bisa dijelaskan disini. Sedikit cerita Pra-Islam, atau sebelum kelahiran Nabi Muhammad, diawali dengan kisah Isteri dari Nabi Ibrahim, Siti Hajar, yang mencari air untuk anaknya yang cerita selanjutnya bisa ditanyakan ke Wak haji disebelah ya. Sumur ini kemudian tidak banyak atau bahkan tidak ada ceritanya, sehingga sumur ini dikabarkan hilang. Sumur Zam-zam yang sekarang ini kita lihat adalah sumur yang digali oleh Abdul Muthalib kakeknya Nabi Muhammad. Sehingga saat ini, dari ? ilmu persumuran? maka sumur Zam-zam termasuk kategori sumur gali ( Dug Water Well) . Dimensi dan Profil Sumur Zam-zam : Bentuk sumur Zam-zam dapat dilihat dibawah ini. Profil dalam tanah sumur zam-zam Sumur ini memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman 13.5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi batupasir hasil transportasi dari lain tempat. Mungkin saja dahulu ada lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering. Atau dapat pula merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi topografinya. Mata air zamzam Di bawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter ( 0.5 m) lapisan yang sangat lulus air ( permeable) . Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur Zam-zam. Kedalaman 17 meter kebawah selanjutnya, sumur ini menembus lapisan batuan keras yang berupa batuan beku Diorit. Batuan beku jenis ini ( Diorit) memang agak jarang dijumpai di Indonesia atau di Jawa, tetapi sangat banyak dijumpai di Jazirah Arab. Pada bagian atas batuan ini dijumpai rekahan-rekahan yang juga memiliki kandungan air. Dulu ada yang menduga retakan ini menuju laut Merah. Tetapi tidak ada ( barangkali saja saya belum menemukan) laporan geologi yang menunjukkan hal itu. Dari uji pemompaan sumur ini mampu mengalirkan air sebesar 11 - 18.5 liter/ detik, hingga permenit dapat mencapai 660 liter/ menit atau 40 000 liter per jam. Celah-celah atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan air cukup banyak. Ada celah ( rekahan) yang memanjang kearah hajar Aswad dengan panjang 75 cm denga ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil kearah Shaffa dan Marwa. Keterangan geometris lainnya, celah sumur dibawah tempat Thawaf 1.56 m, kedalaman total dari bibir sumur 30 m, kedalaman air dari bibir sumur = 4 m, kedalaman mata air 13 m, Dari mata air sampai dasar sumur 17 m, dan diameter sumur berkisar antara 1.46 hingga 2.66 meter. Air Hujan Sebagai Sumber : Daerah tangkapan air hujan ( cekungan Mekah) Kota Makkah terletak di lembah, menurut SGS ( Saudi Geological Survey) luas cekungan yang mensuplai sebagai daerah tangkapan ini seluas 60 Km2 saja, tentunya tidak terlampau luas sebagai sebuah cekungan penadah hujan. Sumber air Sumur Zam-zam terutama dari air hujan yang turun di daerah sekitar Makkah. Sumur ini secara hydrologi hanyalah sumur biasa sehingga sangat memerlukan perawatan. Perawatan sumur ini termasuk menjaga kualitas higienis air dan lingkungan sumur serta menjaga pasokan air supaya mampu memenuhi kebutuhan para jamaah haji di Makkah. Pembukaan lahan untuk pemukiman di seputar Makkah sangat ditata rapi untuk menghindari berkurangnya kapasitas sumur ini. Lokasi sumur zamzam di tengah lembah ( Wadi Ibrahim Catchment Area) Gambar di atas ini memperlihatkan lokasi sumur Zamzam yang terletak di tengah lembah yang memanjang. Masjidil haram berada di bagian tengah diantara perbukitan-perbukitan disekitarnya. Luas area tangkapan yang hanya 60 Km persegi ini tentunya cukup kecil untuk menangkap air hujan yang sangat langka terjadi di Makkah, sehingga memerlukan pengawasan dan pemeliharaan yang sangat khusus. Sumur Zamzam ini, sekali lagi dalam pandangan ( ilmiah) hidrogeologi , hanyalah seperti sumur gali biasa. Tidak terlalu istimewa dibanding sumur-sumur gali lainnya. Namun karena sumur ini bermakna religi, maka perlu dijaga. Banyak yang menaruh harapan pada air sumur ini karena sumur ini dipercaya membawa berkah. Ada yang menyatakan sumur ini juga bisa kering kalau tidak dijaga. Bahkan kalau kita tahu kisahnya sumur ini diketemukan kembali oleh Abdul Muthalib ( kakeknya Nabi Muhammad SAW) setelah hilang terkubur 4000 tahun ( ? ) . Foto Kabah zaman dahulu Dahulu di atas sumur ini terdapat sebuah bangunan dengan luas 8.3 m x 10.7 m = 88.8 m2. Antara tahun 1381-1388 H bangunan ini ditiadakan untuk memperluas tempat thawaf. Sehingga tempat untuk meminum air zamzam dipindahkan ke ruang bawah tanah. Dibawah tanah ini disediakan tempat minum air zam-zam dengan sejumlah 350 kran air ( 220 kran untuk laki-laki dan 130 kran untuk perempuan) , ruang masuk laki perempuan-pun dipisahkan. Saat ini bangunan diatas sumur Zam-Zam yang terlihat gambar diatas itu sudah tidak ada lagi, bahkan tempat masuk ke ruang bawah tanah inipun sudah ditutup. Sehingga ruang untuk melakukan ibadah Thawaf menjadi lebih luas. Tetapi kalau anda jeli pas Thawaf masih dapat kita lihat ada tanda dimana sumur itu berada. Sumur itu terletak kira-kira 20 meter sebelah timur dari Ka? bah. Monitoring dan Pemeliharaan Sumur Zamzam : Jumlah jamaah ke Makkah tiga puluh tahun lalu hanya 400 000 pertahun ( ditahun 1970-an) , terus meningkat menjadi lebih dari sejuta jamaah pertahun di tahun 1990-an, Dan saat ini sudah lebih dari 2.2 juta. Tentunya diperlukan pemeliharaan sumur ini yang merupakan salah satu keajaiban dan daya tarik tersendiri bagi jamaah haji. Kabah di dalam Masjidil Haram Pemerintah Saudi tentunya tidak dapat diam pasrah saja membiarkan sumur ini dipelihara oleh Allah melalui proses alamiah. Namun pemerintah Arab Saudi yang sudah moderen saat ini secara ilmiah dan saintifik membentuk sebuah badan khusus yang mengurusi sumur Zamzam ini. Sepertinya memang Arab Saudi juga bukan sekedar percaya saja dengan menyerahkan ke Allah sebagai penjaga, namun justru sangat meyakini manusialah yang harus memelihara berkah sumur ini. Pada tahun 1971 dilakukan penelitian ( riset) hidrologi oleh seorang ahli hidrologi dari Pakistan bernama Tariq Hussain and Moin Uddin Ahmed. Hal ini dipicu oleh pernyataan seorang doktor di Mesir yang menyatakan air Zamzam tercemar air limbah dan berbahaya untuk dikonsumsi. Tariq Hussain ( termasuk saya dari sisi hidrogeologi) juga meragukan spekulasi adanya rekahan panjang yang menghubungkan laut merah dengan Sumur Zam-zam, karena Makkah terletak 75 Kilometer dari pinggir pantai. Menyangkut dugaan doktor mesir ini, tentu saja hasilnya menyangkal pernyataan seorang doktor dari Mesir tersebut, tetapi ada hal yang lebih penting menurut saya yaitu penelitian Tariq Hussain ini justru akhirnya memacu pemerintah Arab Saudi untuk memperhatikan Sumur Zamzam secara moderen. Saat ini banyak sekali gedung-gedung baru yang dibangun di sekitar Masjidil Haram, juga banyak sekali terowongan dibangun disekitar Makkah, sehingga saat ini pembangunannya harus benar-benar dikontrol ketat karena akan mempengaruhi kondisi hidrogeologi setempat. Badan Riset sumur Zamzam yang berada di bawah SGS ( Saudi Geological Survey) bertugas untuk : Memonitor dan memelihara untuk menjaga jangan sampai sumur ini kering. Menjaga urban disekitar Wadi Ibrahim karena mempengaruhi pengisian air. Mengatur aliran air dari daerah tangkapan air ( recharge area) . Memelihara pergerakan air tanah dan juga menjaga kualitas melalui bangunan kontrol. Meng-upgrade pompa dan dan tangki-tangki penadah. Mengoptimasi supplai dan distribusi airZam-zam Perkembangan Perawatan Sumur Zamzam : Dahulu kala, zamzam diambil dengan gayung atau timba, namun kemudian dibangunlah pompa air pada tahun 1373 H/ 1953 M. Pompa ini menyalurkan air dari sumur ke bak penampungan air, dan diantaranya juga ke kran-kran yang ada di sekitar sumur zamzam. Sistem pompa sumur Zamzam Uji pompa ( pumping test) telah dilakukan pada sumur ini, pada pemompaan 8000 liters/ detik selama lebih dari 24 jam memperlihatkan permukaan air sumur dari 3.23 meters dibawah permukaan menjadi 12.72 meters dan kemudian hingga 13.39 meters. Setelah itu pemompaan dihentikan permukaan air ini kembali ke 3.9 meters dibawah permukaan sumur hanya dalam waktu 11 minut setelah pompa dihentikan. Sehingga dipercaya dengan mudah bahwa akifer yang mensuplai air ini berasal dari beberapa celah ( rekahan) pada perbukitan disekitar Makkah. Banyak hal yang sudah dikerjakan pemerintah Saudi untuk memelihara Sumur ini antara lain dengan membentuk badan khusus pada tahun 1415 H ( 1994) . dan saat ini telah membangun saluran untuk menyalurkan air Zam-zam ke tangki penampungan yang berkapasitas 15.000 m3, bersambung dengan tangki lain di bagian atas Masjidil Haram guna melayani para pejalan kaki dan musafir. Selain itu air Zam-zam juga diangkut ke tempat-tempat lain menggunakan truk tangki diantaranya ke Masjidil Nabawi di Madinah Al-Munawarrah. Saat ini sumur ini dilengkapi juga dengan pompa listrik yang tertanam dibawah ( electric submersible pump) . Kita hanya dapat melihat foto-fotonya saja seperti diatas. Disebelah kanan ini adalah drum hidrograf, alat perekaman perekaman ketinggian muka air sumur Zamzam ( Old style drum hydrograph used for recording levels in the Zamzam Well) . Kandungan Mineral : Tidak seperti air mineral yang umum dijumpai, air Zamzam in memang unik mengandung elemen-elemen alamiah sebesar 2000 mg perliter. Biasanya air mineral alamiah ( hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per liter. Elemen-elemen kimiawi yang terkandng dalam air Zamzam dapat dikelompokkan menjadi : Yang pertama, positive ions seperti misal sodium ( 250 mg per litre) , calcium ( 200 mg per litre) , potassium ( 20 mg per litre) , dan magnesium ( 50 mg per litre) . Kedua, negative ions misalnya sulphur ( 372 mg per litre) , bicarbonates ( 366 mg per litre) , nitrat ( 273 mg per litre) , phosphat ( 0.25 mg per litre) and ammonia ( 6 mg per litre) . Molekul air zam zam Kandungan-kandungan elemen-elemen kimiawi inilah yang menjadikan rasa dari air Zamzam sangat khas dan dipercaya dapat memberikan khasiat khusus. Air yang sudah siap saji yang bertebaran disekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah merupakan air yang sudah diproses sehingga sangat aman dan segar diminum, ada yang sudah didinginkan dan ada yang sejuk ( hangat) . Namun konon prosesnya higienisasi ini tidak menggunakan proses kimiawi untuk menghindari perubahan rasa dan kandungan air ini. Analisa Kualitas Air Zamzam ( Perbandingan Unsur Kimia Air Zamzam dengan Air Mineral) : Parameter Air Zamzam ( mg/ l) Air Mineral ( mg/ l) Klorida ( Cl) 159, 75 30 Sulfat ( SO2) 140 27 Nitrat ( NO3) - 15 Nitrit ( NO2) 0, 045 - Bikarbonat ( HCO3) 398, 22 32 Flour ( F) - 0, 7 Besi ( Fe) tak terdeteksi 0 Mangan ( Mn) 0, 014 - Natrium ( Na) 318 20 Kalium ( Ca) 182, 2 3 Zat Padat Terlarut ( TDS) 858 170 Magnesium ( Mg) 6, 86 5 Zat Organik 2, 79 - Jumlah Mikro Organisme ( TPK) - - PH 7, 3 7, 2 Wallahu' alam [ Dari berbagai sumber] Sejarah Air Zam Zam Dan Keistimewaannya Air Zam-Zam bukanlah air yang asing bagi kaum Muslimin. Air ini mempunyai keutamaan yang sangat banyak. Rasulullah telah menjelaskan kegunaan air tersebut. Beliau bersabda, ? Sebaik-baik air yang ada di muka bumi adalah Zam-Zam. Di dalamnya terdapat makanan yang mengenyangkan dan penawar penyakit.? Apa rahasia dibalik air yang banyak memiliki khasiat dan penuh barakah ini? Makna Zam Zam Kata Zam-Zam dalam bahasa Arab berarti, yang banyak atau melimpah. Adapun air Zam-Zam yang dimaksud oleh syari? at, yaitu air yang berasal dari sumur Zam-Zam. Letaknya dengan Ka? bah, berjarak sekitar 38 hasta. Dinamakan Zam-Zam, sesuai dengan artinya, karena memang air dari sumur tersebut sangat banyak dan berlimpah. Tidak habis walau sudah diambil dan dibawa setiap harinya ke seluruh penjuru dunia oleh kaum Muslimin. Dinamakan dengan Zam-Zam, bisa juga diambil dari perbuatan Hajar. Ketika air Zam-Zam terpancar, ia segera mengumpulkan dan membendungnya. Atau diambil dari galian Malaikat Jibril dan perkataannya, ketika ia berkata kepada Hajar. Disebutkan juga, bahwa nama Zam-Zam adalah ? alam, atau nama asal yang berdiri sendiri, bukan berasal dari kalimat atau kata lain. Atau juga diambil dari suara air Zam-Zam tersebut, karena zamzamatul ma` adalah, suara air itu sendiri. Nama lain Zam-Zam, sebagaimana telah diketahui, antara lain ia disebut barrah ( kebaikan) , madhmunah ( yang berharga) , taktumu ( yang tersembunyi) , hazmah Jibril ( galian Jibril) , syifa` suqim ( obat penyakit) , tha? amu tu? im ( makanan) , syarabul abrar ( minuman orang-orang baik) , thayyibah ( yang baik) Sejarah Munculnya Air Zam Zam Disebutkan oleh Imam al Bukhari dalam Shahih-nya, dari hadits Ibnu ? Abbas. Suatu saat, ketika berada di Mekkah, Nabi Ibrahim menempatkan istrinya Hajar dan anaknya Ismail di sekitar Ka` bah, di suatu pohon besar yang berada di atas sumur Zam-Zam. Waktu itu, tidak ada seorangpun di Mekkah, melainkan mereka bertiga. Setelah Nabi Ibrahim Alaihissalam meletakkan kantong berisi kurma dan air, iapun beranjak pergi. Namun Hajar mengikutinya seraya mengatakan, ? Wahai Ibrahim, kemanakah engkau akan pergi dengan meninggalkan kami sendiri di tempat yang tiada manusia lain, atau yang lainnya? ? Pertanyaan itu ia ulangi terus, tetapi Nabi Ibrahim tidak menengok kepadanya. Sampai akhirnya Hajar berseru kepadanya, ? Apakah Allah yang menyuruhmu melakukan hal ini? ? ? Ya, ? jawab Nabi Ibrahim. ? Kalau begitu, Allah tidak akan menyengsarakan kami, ? seru Hajar. Kemudian kembalilah Hajar ke tempatnya, dan Nabi Ibrahim terus melanjutkan perjalanannya. Sesampainya di Tsaniyah -jalan bebukitan, arah jalan ke Kada` . Rasulullah ketika memasuki Mekkah juga melewati jalan tersebut- dan keluarganya tidak dapat melihatnya lagi, Nabi Ibrahim menghadap ke arah Baitullah, lalu mengangkat kedua tangannya seraya berdoa : ? Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau ( Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, ( yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka, dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur? [ Ibrahim/ 14 : 37] Ibunda Ismail menyusui anaknya dan meminum dari kantong air tersebut. Hingga akhirnya air itupun habis, dan anaknya kehausan. Dia melihat anaknya dengan penuh cemas, karena terus menangis. Dia pun pergi untuk mencari sumber air, karena tidak tega melihat anaknya kehausan. Pergilah dia menuju bukit terdekat, yaitu bukit Shafa, dan berdiri di atasnya. Pandangannya diarahkan ke lembah di sekelilingnya, barangkali ada orang disana. Akan tetapi, ternyata tidak ada. Dia pun turun melewati lembah sampai ke bukit Marwa. Berdiri di atasnya dan memandang barangkali ada manusia di sana? Tetapi, ternyata tidak juga. Dia lakukan demikian itu hingga tujuh kali. Ketika berada di atas bukit Marwa, dia mendengar ada suara, dia berkata kepada dirinya sendiri, ? Diam! ? Setelah diperhatikannya ternyata memang benar dia mendengar suara, kemudian dia pun berkata, ? Aku telah mendengar, apakah di sana ada pertolongan? ? Tiba-tiba dia melihat Malaikat Jibril, yang mengais tanah dengan kakinya ( atau dengan sayapnya, sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang lain) , kemudian memukulkan kakinya di atasnya. Maka keluarlah darinya pancaran air. Hajar pun bergegas mengambil dan menampungnya. Diciduknya air itu dengan tangannya dan memasukkannya ke dalam tempat air. Setelah diciduk, air tersebut justru semakin memancar. Dia pun minum air tersebut dan juga memberikan kepada putranya, Ismail. Lalu Malaikat Jibril berkata kepadanya, ? Jangan takut terlantar. Sesungguhnya, di sinilah Baitullah yang akan dibangun oleh anak ini ( Ismail) bersama ayahnya. Dan sesungguhnya, Allah tidak akan menelantarkan hambanya.? Beberapa waktu kemudian, datanglah orang-orang dari kabilah Jurhum turun di lembah Makkah. Mereka turun karena melihat burung -burung yang berputar-putar. Mereka berkata, ? Burung ini berputar-putar di sekitar air. Kami yakin di lembah ini ada air, ? lalu mereka mengirim utusan, dan ternyata benar mereka mendapatkan air. Utusan itupun kembali dan memberitahukan kepada orang-orang yang mengutusnya tentang adanya air. Merekapun kemudian mendatanginya, dan meminta izin dari Ummu Ismail, bahwa mereka akan mampir ke sana. Ummu Ismailpun mempersilahkan dengan syarat, bahwa mereka tidak berhak memiliki ( sumber) air tersebut, dan kabilah Jurhum inipun setuju. Penemuan Kembali Air Zam Zam Ketika Abdul Muthalib sedang tidur di Hijr Ismail, dia mendengar suara yang menyuruhnya menggali tanah. ? Galilah thayyibah ( yang baik) ! ? ? Yang baik yang mana? ? tanyanya. Esoknya, ketika tidur di tempat yang sama, dia mendengar lagi suara yang sama, menyuruhnya menggali barrah ( yang baik) ? ? Dia bertanya, ? Benda yang baik yang mana? ? Lalu dia pergi. Keesokan harinya, ketika tidur di tempat yang sama di Hijr Ismail, dia mendengar lagi suara yang sama, menyuruhnya menggali madhmunah ( sesuatu yang berharga) . Dia bertanya, ? Benda yang baik yang mana? ? Akhirnya pada hari yang keempat dikatakan kepadanya : ? Galilah Zam-Zam! ? Dia bertanya, ? Apa itu Zam-Zam? ? Dia mendapat jawaban : ? Air yang tidak kering dan tidak meluap, yang dengannya engkau memberi minum para haji. Dia terletak di antara tahi binatang dan darah. Berada di patukan gagak yang hitam, berada di sarang semut? . Sesaat Abdul Muthalib bingung dengan tempatnya tersebut, sampai akhirnya ada kejelasan dengan melihat kejadian yang diisyaratkan kepadanya. Kemudian iapun bergegas menggalinya. Orang-orang Quraisy bertanya kepadanya, ? Apa yang engkau kerjakan, hai Abdul Muthalib? Dia menjawab, ? Aku diperintahkan menggali Zam-Zam, ? sampai akhirnya ia beserta anaknya, Harits mendapatkan apa yang diisyaratkan dalam mimpinya, menggali kembali sumur Zam-Zam yang telah lama dikubur dengan sengaja oleh suku Jurhum, tatkala mereka terusir dari kota Mekkah[ 6] . Keutamaan Dan Khasiat Air Zam Zam Dari penjelasan Rasulullah dan para ulama dapat diketahui, bahwa air Zam-Zam memiliki barakah dan keutamaan. Di antara dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan air Zam-Zam dapat disebutkan sebagai berikut. 9NFR , N' ( P1M HN' ( RFP 9N( NQ' 3M BN' DN 1N3OHRDO ' DDGP -5NDNQI ' DDGO 9NDNJRGP HN3NDNQEN-: EN' ! O 2NER2NEN DEP' N 4O1P( N DNGO ( # .1, G # -E/ H' ( F E' , G) ? Dari Jabir dan Ibnu ? Abbas, Rasulullah Shallallahu ? alaihi wa sallam bersabda, ? Air Zam-Zam, tergantung niat orang yang meminumnya.? Ibnu Taimiyyah berkata, ? Seseorang disunnahkan untuk meminum air Zam-Zam sampai benar-benar kenyang, dan berdoa ketika meminumnya dengan doa-doa yang dikehendakinya. Tidak disunnahkan mandi dengannya ( menggunakan air Zam-Zam) .? HN9NFP ' ( RFP 9N( NQ' 3M 1N6PJN ' DDGO 9NFRGOEN' B' NDN BN' DN 1N3OHRDO ' DDG P5NDINQ ' DDGO 9NDNJRGP HN3NDNQEN EN' ! O 2NER2NEN DEP' N 4O1P( N DNGO % PFR 4N1P( R* NGO * N3R* N4RAPJ 4NA' NCN ' DDG OHN% PFR 4N1P( R* NGO DP4N( R9PCN # N4R( N9NCN ' DDG OHN% PFR 4N1P( R* NGO DPBN7R9P 8NER& PCN BN7N9NGO ' DDGO HNGPJN GN2REN) O , P( R1N' & PJDN 9NDNJRGP ' D3NQD' NEO HN3OBRJN' ' DDGP % 3REN' 9PJRDN 9NDNJRGP ' D3NQD' NEO 1H' G ' D/ ' 1B7FJ H' D-' CE HB' D 5-J- ' D% 3F' / ? Dari Ibnu ? Abbas Radhiyallahu ? anh, Rasulullah Shallallahu ? alaihi wa sallam bersabda : ? Air Zam-Zam sesuai dengan niat ketika meminumnya. Bila engkau meminumnya untuk obat, semoga Allah menyembuhkanmu. Bila engkau meminumnya untuk menghilangkan dahaga, semoga Allah menghilangkannya. Air Zam-Zam adalah galian Jibril, dan curahan minum dari Allah kepada Ismail.? HN9NFR # N( PJR ' D7OQANJRDP 9NFP ' ( RFP 9N( NQ' 3M 1N6PJN ' DDGO 9NFRGOEN' BN' DN 3NEP9R* OGO JNBOHRDO COFNQ' FO3NEPQJRGN' 4N( NQ' 9N) K JN9RFPJR 2NER2NEN HNCOFNQ' FN, P/ OGN' FP9REN ' DR9NHRFO 9NDNI ' DR9PJN' DP ( 1H' G ' D7( 1' FJ AJ ' DC( J1) ? Dari Abi Thufail, dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ? anhu, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah bersabda, ? Kami menyebut air Zam-Zam dengan syuba? ah ( yang mengenyangkan) . Dan kami juga mendapatkan, air Zam-Zam adalah sebaik-baik pertolongan ( kebutuhan atas kemiskinanan) ? . [ HR Tabrani] % PFNQ 1N3OHDN ' DDGP 5NDNQI ' DDG O9NDNJRGP HN3NDNQEN / N9N' ( P3P, PDMQ EPFR EN' ! P 2NER2NEN AN4N1P( N EPFRGO HN* NHN6NQ# N) 1H' G # -E/ ) ? Dari Usamah, bahwasanya Rasulullah meminta untuk didatangkan segantang air Zam-Zam, kemudian beliau meminumnya dan berwudhu dengannya? [ HR Ahmad] CN' FN JN-REPDO EN' ! N 2NER2NEN ( APJR ' D# N/ N' HPJR HN' DRBP1N( P HNCN' FN JN5O( OQ 9NDIN ' DREN1R6NI HNJN3RBPJGPER ) ] . ( -/ J+ 5-J-) ? Disebutkan dalam Silsilah Shahihah, adalah Rasululllah membawa air Zam-Zam di dalam kantong-kantong air ( yang terbuat dari kulit) . Beliau menuangkan dan membasuhkannya kepada orang yang sedang sakit? . % PFNQ , P( R1PJRDN 9NDNJRGP ' D3NQD' NEO -PJRFN 1NCN6N 2NER2NEN ( P9NBP( PGP , N9NDN* R # OEOQ % P3REN' 9PJDN * N, REN9O ' DR( N7R-N' ! N ANBN' DN ' DFNQ( PJOQ 5NDNQI ' DDG O9NDNJRGP HN3NDNQEN : 1N-PEN ' DDGO GN' , P1' K HN# OENQ % P3REN' 9PJRDN DNHR * N1NCN* RGN' C' NFN* R 9NJRFK' EN9PJRFK' . ( 5-J- ) Tatkala Jibril memukul Zam-Zam dengan tumit kakinya, Ummi Ismail segera mengumpulkan luapan air. Nabi berkata, ? Semoga Allah merahmati Hajar dan Ummu Ismail. Andai ia membiarkannya, maka akan menjadi mata air yang menggenangi ( seluruh permukaan tanah) .? HN9NFP ' ( RFP 9N( NQ' 3M 1N6PJN ' DDGO 9NFRGOEN' B' NDN BN' DN 1N3OHRDO ' DDG ? 5NDNQI ' DDG O9NDNJRGP HN3NDNQEN -: ? .NJR1O EN' ! M 9NDNI HN, RGP ' DR# N1R6P EN' ! O 2NER2NEN APJRGP 7N9N' EO ' D7NQ9REP HN4PAN' ! O ' D3NQBREP? ? Dari Ibnu ? Abbas, Rasulullah Shallallahu ? alaihi wa sallam bersabda, ? Sebaik-baik air yang terdapat di muka bumi adalah Zam-Zam. Di dalamnya terdapat makanan yang mengenyangkan dan penawar penyakit.? Abu Dzar al Ghifari berkata, ? Selama 30 hari, aku tidak mempunyai makanan kecuali air Zam-Zam. Aku menjadi gemuk dan lemak perutku menjadi sirna. Aku tidak mendapatkan dalam hatiku kelemahan lapar.? : COFR* O # O, N' DP3O ' ( RFN 9N( NQ' 3M ( PENCNQ) N AN# N.N0N* RFPJR ' D-REOIN ANBN' DN # N( R1P/ RGN' 9NFRCN ( PEN' ! P 2NER2NEN A% NPFNQ 1N3OHRDN ' DDGP 5NDNQI ' DDG O9NDNJRGP HN3NDNQEN BN' DN ( ' DR-OENI EPFR AJN-R P, NGNFNQEN AN# N( R1P/ OHGN' ( P' DREN' ! P # NHR B' NDN ( PEN' ! P 2NER2NEN ) . ? Dari Hammam, dari Abi Jamrah ad-Duba` i, ia berkata : ? Aku duduk bersama Ibnu ? Abbas di Mekkah, tatkala demam menyerangku. Ibnu ? Abbas mengatakan, dinginkanlah dengan air Zam-Zam, karena Rasulullah mengatakan, sesungguhnya demam adalah dari panas Neraka Jahannam, maka dinginkanlah dengan air atau air Zam-Zam? [ 15] 9NFR 9N' & P4N) N 1N6PJN ' DDGO 9NFRGN' : # NFNQGN' CN' FN* R * N-REPDO EPFR EN' ! P 2NER2NEN HN* O.R( P1O # NFNQ 1N3OHRDN ' DDGP 5NDNQI ' DDG O9NDNJRGP HN3NDNQEN C' NFN JN-REPDOGO Dari ? Aisyah, ia membawa air Zam-Zam. Ia mengkabarkan, sesungguhnya dahulu Rasulullah membawanya ( sebagai bekal-Pen.) . Ibnul Qayyim berkata, ? Aku dan selain diriku telah megalami perkara yang ajaib tatkala berobat dengan air Zam-Zam. Dengan izin Allah, aku telah sembuh dari beberapa penyakit yang menimpaku. Aku juga menyaksikan seseorang yang telah menjadikan air Zam-Zam sebagai makanan selama beberapa hari, sekitar setengah bulan atau lebih. Ia tidak mendapatkan rasa lapar, ia melaksanakan thawaf sebagaimana manusia yang lain. Ia telah memberitahukan kepadaku bahwa, ia terkadang seperti itu selama empat puluh hari. Ia juga mempunyai kekuatan untuk berjima? , berpuasa dan melaksanakan thawaf ? . Beliau rahimahullah berkata, ? Ketika berada di Mekkah, aku mengalami sakit dan tidak ada tabib dan obat ( yang dapat menyembuhkannya) . Akupun mengobatinya dengan meminum air Zam-Zam dan membacakan atasnya berulangkali ( dengan al Fatihah) , kemudian aku meminumnya. Aku mendapatkan kesembuhan yang sempurna. Akupun menjadikannya untuk bersandar ketika mengalami rasa sakit, aku benar-benar banyak mengambil manfaat darinya.? Demikian penjelasan singkat tentang air Zam-Zam. Rasulullah Shallallahu ? alaihi wa sallam telah memberitahukan kepada kita dan membenarkan khasiat dan keutamaan air yang tak pernah kering tersebut, meskipun setiap hari diambil oleh banyak manusia. Dengan mengetahui secara sepintas air Zam-Zam ini, maka hendaknya dapat meningkatkan dan memperkuat sandaran dan ketergantungan kita kepada Allah. Dia-lah yang Maha Penguasa mengatur segala yang Ia kehendaki. Wallahu a? lam.

Tampilkan Lebih Banyak